-->
Motivasi Menulis

Hujan, Awal dan Akhir Cinta Kita

untuk postingan kali ini, gua coba keluar dari zona konyol gua dalam bikin tulisan. Kali ini gua akan sedikit bercerita tentang hubungan jarak jauh yang unik antara 2 anak manusia. mau tau uniknya dimana ? makanya langsung aja dibaca, dan gua harap cerpen gua ini bisa menyentuh hati kalian. cekidot.
gambar nemu di : kisahromance.blogspot.com

“LULUS”, siapa yang tidak senang jika mendengar kata itu, apalagi untuk seorang pelajar sepertiku. Ya, hari kelulusan SMA adalah waktu yang paling ditunggu-tunggu. Semuanya menyambut dengan sejuta tawa yang merekah dari bibir mereka.

Namun bagiku, kelulusan ini tak hanya sekedar kebahagiaan, tapi ada air mata yang mengalir dari sela-sela tawa lepas ini. Semua ini karena dengan kelulusan ini, itu artinya aku akan berpisah sesaat dengan kekasih pujaanku, Airin. Wanita yang senantiasa menghiasi hariku dengan senyum indah yang terlukis diwajahnya.

Dan setelah semua hujan tawa bersama teman-teman, aku harus segera bergegas ke Bandara untuk mengantarkan Airin yang akan berangkat hari ini. Airin harus melanjutkan studinya ke luar negeri, sedangkan aku akan tetap merajut cita-citaku di negeri Ibu pertiwi.

“sayang, kamu tau kan aku gak akan pernah jauh dari kamu, aku masih ada di sini, di hatimu”, Airin mencoba menghiburku yang masih berusaha untuk tetap tegar menerima perpisahan sesaat ini.

“aku tau sayang, kamu memang selalu disini, karena kamu menyatu dengan denyut nadiku, mengalir bersama aliran darahku, dan cintamu selalu ada disetiap hembusan nafasku”, aku pun mencoba untuk terlihat tegar dimatanya.

Sesaat hujan turun dengan derasnya, seakan dunia ikut menangisi perpisahan 2 insan yang dipersatukan oleh cinta.

“sayang, kamu ingat dengan hujan ini ? hujan inilah yang mempertemukan kita dan sepertinya hujan ini pula yang akan memisahkan kita untuk sementara waktu”, Airin mengatakan itu sambil memberikan pelukan hangatnya untukku.

Ya, hujan memang yang mempertemukan aku dengannya. Di suatu hari disaat aku sedang berteduh di sebuah halte tua, seorang wanita duduk sendirian dengan tangan yang memeluk tubuhnya sendiri, aku tau kalau dia pasti sedang melawan dingin yang menjamah tubuhnya.

“ini mbak pakai saja jaket saya”, aku menawarkan jaketku untuk membalut tubuhnya yang mulai terlihat pucat.

Sesaat dia memandangku, dan ntah kenapa ada sesuatu yang terlihat dari matanya, sesuatu semacam keindahan yang terpancar.
           

 “terima kasih mas”, diapun mengambil jaket yang aku tawarkan tadi.

Tak pernah ku bayangkan bahwa itu adalah awal dari kisah cinta yang akan sama-sama kami tuliskan di lembaran takdir Tuhan yang suci. Sebuah kisah bersama “Bleeding Heart” (salah satu bunga terindah didunia) yang menghiasi hidup pria yang awalnya seperti berada dalam “Dead Vlei” (tempat paling mematikan didunia)

Beberapa hari setelah perpisahan itu, hari-hariku berjalan lebih berat. Tidak ada lagi yang menopang seluruh keluh kesal ku, tidak ada yang menyapaku dengan senyumnya disetiap pagi. Aku benar-benar hanya seperti daging yang berbalut kulit tanpa ada hembusan nyawa.

Perlahan namun akhirnya aku bisa membiasakan diri lepas dari keterpurukan oleh rindu. Walaupun tetap saja di setiap hari-hariku selalu terlintas fatamorgana tengtang dirinya. Ya ini pasti karna dehidrasi rindu yang menggrogoti hatiku.

Hari ini tepat satu tahun hari perpisahan kita, dan hari ini aku akan bertemu denganmu. Hari yang paling aku tunggu-tunggu, dimana rinduku yang mulai mengerupsi akan benar-benar terlepas kan hari ini.

Sebelum menuju tempat pertemuan, aku membeli bunga mawar, bunga yang menjadi bunga favorit dari “My Bleeding Heart”. Dan hingga akhirnya aku sampai ditempat pertemuan itu dan langsung bertemu dengannya.

“apa kabar sayang ? ini aku bawakan bunga mawar untukmu”, aku memberikan bunga itu padanya dan duduk disampingnya.

Hingga hamper satu jam aku berbicara dengannya yang daritadi tak memberikan respon apa-apa. Dan akhirnya aku memutuskan untuk pulang karna hari yang mulai mendung.

“sayang, aku pulang dulu ya, aku harap kamu bisa bahagia disana, dan kamu tak perlu khawatir cintaku akan selalu ada untukmu walaupun kamu jauh dariku,”

“I LOVE YOU”, kalimat terakhirku sebelum meninggalkannya.

Dan sesaat setelahnya hujanpun turun mengiringi langkahku meninggalkanmu, meninggalkan kamu yang terbaring berselimutkan tanah. Meninggalkan kamu untuk beristirahat dengan tenang ditempat terindah di sisi-Nya. Aku yang mengenalmu karena hujan, dan kini hujan yang mengiringku meninggalkan peristirahatanmu.

Ya, tak pernah terpikirkan bahwa penerbangan 1 tahun yang lalu adalah penerbangannya menuju tempat tertinggi dan terindah bersama dengan Tuhan. Perpisahan yang awalnya aku anggap sebagai perpisahan sementara ternyata berujung pada perpisahan yang abadi sebelum nanti aku menemuinya disana.

Kepergiannya tak lantas membuat cintaku ikut menghilang. Aku justru semakin mencintainya. Aku menikmati setiap detik dari hubungan cinta jarak jauhku dengannya. Sebuah hubungan jarak jauh yang mungkin aneh, karna kami mencintai dari dua dunia yang berbeda.

“My bleeding heart” Airin, apapun yang kamu lakukan disana, jangan pernah ragukan cintaku disini, karna aku pun tak pernah meragukan cintamu hingga hari dimana kita akan saling mencintai dengan abadi.



Kronologi Patah Hati

Holla, lama tak berjumpa. Sempat vakum karna kesibukan yang diada-ada dan juga focus ama proyek cerbung Cinta Tanpa Judul, yang rencananya mau gua jadiin buku. Buat kalian yang mau baca cerbungnya bisa diliat disini *ciie promosi*.

nemu gambar di : cdn.ciricara.com

Oke, untuk kali ini gua sedikit berpaling dari proyek dan kembali ke habitat gua sebagai pengamat fenomena social yang terjadi dalam kehidupan remaja, terutama kehidupan cintanya. Dan yang akan jadi focus gua adalah masalah patah hati.

Hmm, diabad 21 ini, siapa sih yang gak pernah ngalamin yang namanya patah hati. Terus terang gua aja bisa dibilang uda ngalamin 1001 jenis patah hati, kurang tragis apa coba. Yang kita tau, patah hati biasanya diakibatkan rasa cinta kita kepada seseorang, ya cinta emang kadang bikin sakit, namun cinta pula yang nantinya akan menyembuhkan, *ciie sok bijak*. Cinta emang jadi penyebab utama munculnya patah hati, lalu gimana sih kronologinya dari awal cinta itu muncul dan berakhir dengan patah hati. Nah disini gua akan ngembahasa tentang kronologi patah hati. Oke langsung menuju TKP.

Cinta, bagi cowok cinta itu muncul setelah pandangan pertama sedangkan bagi cewek cinta itu muncul pada percakapan pertama, intinya adalah kesan pertamalah yang bisa bikin kita cinta pada orang tersebut, dan itu artinya saat perkenalan itulah yang akan menentukan nasib kedepannya.

Dalam perkenalan, ada beberapa hal nih yg sering dilakuin, yg jelas ini adalah yg uda pernah gua lakuin. Yang pertama, jika kita mau kenalan dengan temen cewek yg sekelas ama kita pastinya akan lebih gampang, beda kalo kita mau kenalan ama cewek yg kita kenal dipinggir jalan (eh, emangnya cewek kayak apa yg kita temuin dipinggir jalan ?), emm gua ganti aja deh, misalnya mau kenal sama cewek yg kita temuin di café, ingat tinggalkan kesan pertama yg baik. Dan yg biasanya omongan yg pertama keluar adalah

“kursinya kosong mbak (sambil nunjuk ke kursi yang ada didepan mbaknya) ?, boleh saya duduk disini ?”
                                    Atau
“sendiri aja mbak ? boleh saya nemenin ?”

Walaupun pertanyaan tersebut terkesan sangat general, tapi itu masih bisa digunakan untuk sekedar basa basi untuk melihat responnya ke kalian. Semoga aja respon yg kalian dapet gak seperti respon yg gua dapet beberapa taun silam.

Gua     : kursinya kosong mbak ? (padahal tadinya gak ada kursi disitu, tapi sengaja gua tarik kursi yg ada disekitar situ), boleh saya duduk disini ?
Cewek : emm, maaf mas kursinya mau saya pakai buat naruh tas saya
Gua     : kan tasnya bisa ditaruh disamping mbak aja
Cewek : maaf mas, saya gak suka ada barang2 yang menggangu disamping saya.

Jika kalian menemukan respon yg seperti itu, segera basuh muka kalian dengan air zamzam, mungkin kalian uda kotor. Dan semoga juga gak mendapat respon seperti ini

Gua     : sendiri aja mbak ? boleh saya nemenin ?
Cewek ; maaf mas saya lagi nunggu seseorang
Gua     : nunggu pacar ya mbak ?
Cewek : bukan mas,saya lagi nunggu jodoh
Gua     : emm, ya siapa tau jodoh mbak itu saya
Cewek : gak mungkin banget deh kayaknya, *dengan mata melihat dari ujung kaki sampai ujung rambut gua*

Jika kalian berada dalam kondisi itu, segera jauhi benda tajam dan benda mematikan lainnya. Dan jika kalian sukses melalui zona basa basi, berikutnya adalah kalian harus sukses melalui zona barter, dalam hal ini yg kalian bisa saling barter adalah nomor hp, pin bb atau sejenisnya.

Untuk melalui zona barter, kalian gak mesti melalui zona basa basi, hal itu tergantung seberapa gentle dan dimana kalian berada. Gua ambil contoh saat gua lagi ke konter, nah disana gua ketemu cewek yg saat itu juga mau ngisi pulsa dan menurut gua lumayan cakep dan yg pasti kakinya gak melayang. Berhubung gua saat itu gak punya mental baja, jadinya gua nungguin cewek tadi selesai ngisi pulsa sebelum gua ambil langkah selanjutnya yaitu ngapalin nomer yg tu cewek catet dibuku konter.

Tapi, bagi cowok yg emang punya nyali, tukeran nomer HP gak jadi sesuatu yg susah. Ada cara lain lagi yg pernah gua pakai, yaitu gua minjem HP ceweknya dengan alasan mau miscall HP gua yang pura-puranya gua lupa naro dimana. Mungkin kalian punya cara tersendiri untuk melalui zona ini.

Oke, sukses melalui zona barter, kalian akan masuk zona yang akan menentukan nasib kalian kedepannya. Karna disini kalian akan mencoba menghubunginya, mulai menanyakan keadaannya dan mengajaknya ketemuan lagi. Mungkin bagi yang sudah punya jam terbang tinggi dalam menghadapi hal ini, tak akan terasa berat dalam memulainya, namun bagi amatiran kayak gua, gua butuh suatu modus untuk memulainya, dan gua yakin modus yang gua pakai ini juga dipakai oleh sebagian besar penduduk dunia ini, yaitu modus “salah kirim”.

Gua     : eh, tugas yg kemarin tu apa si ?
Cewek : tugas apa ya ? kayaknya kamu salah kirim ya ?
Gua     : eh, maaf tadi aku mau ngirim ke temen aku
Cewek : iya gak pa pa,
Gua     : hmm, btw kamu lagi ngapain ni ?
            …dan seterusnya…

Nah itu lah modus yang selalu gua pakai hingga usia gua kini. Keliatan jadul emang,namun terbukti masih ampuh untuk melalui “first time conversation”.

Ada sebuah pertanyaan yang selalu ditanyakan diawal-awal kalian sms, yaitu “emangnya pacar kamu gak marah ni kalo kita smsan ?”. nah, jawaban dari pertanyaan itu la yang akan menentukan siasat dan strategi yang harus kalian ambil untuk mendekati dia.

Kalo misalnya si dia jawab “aku belum punya pacar ko’”, nah si cowok pasti bilang kayak gini “ahh masak cewek secantik kamu lum punya pacar”. Dan kalo ternyata cewek jawab dia uda punya pacar, jawaban balesan dari cowok biasanya “kita bisa tetap jadi temen kan ?”.

Setelah beberapa hari atau minggu smsan, biasanya salah satu dari kalian akan mulai curhat tentang hal-hal sedih dengan mantan-mantan mereka. Jika dalam hal ini cewek yang curhat tentang hal-hal sedih dengan mantannya, si cowok pasti bakalan ngomong “sabar ya, kamu nanti pasti bakalan dapet yang lebih baik dari dia, (dalam hatinya ngomong : contohnya aku”). Sedangkan jika cowok yang curhat, hal itu digunakan untuk memancing simpati dari cewek yang memang terlalu menggunakan perasaannya.

Nah, langkah kalian selama proses PDKT ini lah yang harus kalian pikirkan dengan baik. Jangan sampai kalian terjerembab dalam beberapa zona menyakitkan. Dan ini adalah beberapa zona menyakitkan yang berhasil gua rangkum dari pengalaman gua pribadi dan juga temen-temen gua.

1.      Friendzone                        : zona dimana lo Cuma dianggap teman, gak lebih
2.      Familyzone            : zona dimana lo Cuma dianggap kakak/adek doank, gak lebih
3.      Driverzone                        : zona dimana lo Cuma sekedar untuk antar jemput doank
4.      Postmanzone         : zona dimana lo Cuma dimanfaatin dia buat ngirim salam ketemen lo yang dia suka,
5.      Smartzone             : zona dimana lo Cuma dimanfaatin dia buat bikini dia tugas
6.      Ciyezone               : zona dimana lo jadi bahan cie-ciean dari temen-temen karna uda sering jalan bareng tapi gak pernah jadian
7.      PHPzone               : zona dimana lo terus diberikan harapan yang tinggi tapi malah dijatuhkan pada akhirnya

Jika kalian berhasil lepas dari zona diatas dengan menyatakan cinta kepadanya dan dia menerimanya, maka congratulation !.

Hari demi hari akan berjalan dengan indah diawal, hingga pada akhirnya kalian mulai masuk pada titik jenuh. Masa ini gua yakin pasti dialami oleh setiap pasangan. Tinggal bagaimana kalian bersikap dewasa dalam menangani hal ini. Mungkin benar apa yang dikatakan oleh bang Raditya Dika, kalo cinta itu bisa saja kadaluarsa, namun bukan berarti gak bisa didaur ulang lagi menjadi sesuatu yang lebih indah lagi.

Jika kalian gagal mengahadapi titik jenuh, maka say good bye aja deh buat hubungan kalian. Jika suduh putus, semua yang diucapkan diawal kisah asmara akan berbalik 180 derajat. Diawal kalian mungkin pernah mengatakan “kita emang bener2 cocok ya, aku ngerasa nyaman sama kamu”, hingga akhirnya berubah menjadi “dari awal aku uda nyangka kita emang gak punya kecocokan”. Atau mungkin kalian pernah mengatakan “kamu juga suka itu ya, wah kita samaan terus ya, kita pasti emang jodoh” hingga akhirnya berubah jadi “kamu uda beda, kita uda gak sejalan lagi, hubungan kita emang harus diakhiri”.

Jika ada yang mengatakan perbedaan menjadi alasan kalian putus, maka dia belum mengeri visi dan misi cinta diturunkan kedunia ini yaitu untuk menyatukan segala bentuk perbedaan. Kalo sudah pada tahap “END ZONE”, yang tersisa hanyalah patah hati. Dan inti dari panjangnya tulisan gua ini adalah patah hati berasal dari sebuah perkenalan. Seperti pepatah mengatakan “bukan perpisahan yang kutangisi, namun pertemuan yang kusesali”.





KONVERGENSI INTERNASIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) DAN DAMPAKNYA TERHADAP PERPAJAKAN

KONVERGENSI INTERNASIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) DAN DAMPAKNYA TERHADAP PERPAJAKAN

1.       PENDAHULUAN
2.1.  LATAR BELAKANG
Dalam rangka pengharmonisasian standar akuntansi, Indonesia perlu mengadopsi standar akuntansi international untuk memudahkan perusahaan asing yang akan menjual saham di negara ini atau sebaliknya. Namun demikian untuk mengadopsi standar international itu bukan perkara mudah karena memerlukan pemahaman dan biaya sosialisasi yang mahal. Indonesia sudah melakukannya namun sifatnya baru harmonisasi dan selanjutnya akan dilakukan full adoption atas standar internasional tersebut. Adopsi standar akuntansi international tersebut terutama untuk perusahaan publik. Hal ini dikarenakan perusahaan publik merupakan perusahaan yang melakukan transaksi bukan hanya nasional tetapi juga secara internasional. Jika terjadi jual beli saham di Indonesia atau sebaliknya, tidak akan lagi dipersoalkan perbedaan standar akuntansi yang dipergunakan dalam penyusunan laporan.
Ada beberapa pilihan untuk melakukan adopsi, menggunakan IAS apa adanya atau harmonisasi. Harmonisasi adalah kita yang menentukan mana saja yang harus diadopsi sesuai dengan kebutuhan. Bapepam telah memberikan sinyal kepada semua perusahaan go public tentang kerugian apa yang akan kita hadapi bila kita tidak melakukan harmonisasi. Dalam pernyataannya Bapepam menjelaskan bahwa kerugian yang berkaitan dengan pasar modal yang masuk ke Indonesia, maupun perusahaan Indonesia yang listing di bursa efek di negara lain. Perusahaan asing akan kesulitan untuk menterjemahkan laporan keuangannya dulu sesuai standar nasional kita, sebaliknya perusahaan Indonesia yang listing di negara lain juga cukup kesulitan untuk membandingkan laporan keuangan sesuai standar di negara tersebut. Hal ini akan menghambat perekonomian dunia, dan aliran modal akan berkurang dan tidak mengglobal. Adanya harmonisasi ini dibutuhkan konvergensi IFRS, hal ini akan menyebabkan implikasi PSAK terbaru terhadap pelaporan pajak di Indonesia.



1.2.        Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah yaitu “Bagaimana pengaruh konvergensi standar pelaporan keuangan ke IFRS dan pengaruhnya terhadap perpajakan?”
1.3.     Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dapat ditentukan tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui pengaruh konvergensi standar pelaporan keuangan ke IFRS terhadap perpajakan.
1.4.      Manfaat Penulisan
Adapun manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penulisan makalah ini adalah sebagai referensi bagi pembaca pada umumnya dan mahasiswa jurusan akuntansi Universitas Negeri Semarang pada khususnya.

1.5.  Ruang lingkup pembahasan
Agar penulisan  ini lebih terarah dan tidak menyimpang dari permasalahan yang ada maka penulis membatasi ruang lingkup pembahasan hanya pada dampak konvergensi IFRS bagi perpajakan di Indonesia.

2.       TINJAUAN PUSTAKA
      3.1.   Pengertian IFRS
            Standar Pelaporan Keuangan Internasional (International Financial Reporting Standards atau IFRS) adalah standar dasar, pengertian dan kerangka kerja yang diadaptasi oleh Badan Standar Akuntansi Internasional (International Accounting Standards Board (IASB)). Sejumlah standar yang dibentuk sebagai bagian dari IFRS dikenal dengan nama terdahulu Internasional Accounting Standards(IAS). IAS dikeluarkan antara tahun 1973 dan 2001 oleh Badan Komite Standar Akuntansi Internasional (Internasional Accounting Standards Committee (IASC)). Pada tanggal 1 April 2001, IASB baru mengambil alih tanggung jawab guna menyusun Standar Akuntansi Internasional dari IASC. 

    3.2.        Pengertian Pajak
            Menurut undang-undang pajak nomor 28 tahun 2007 Pasal 1 ayat 1, Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
3.       PEMBAHASAN
Konvergensi IFRS tidak hanya berpengaruh terhadap dunia bisnis saja, tetapi juga dalam dunia perpajakan. Perbedaan IFRS dengan perpajakan antara lain:
  1. Aset tetap (PSAK No. 16). Berdasarkan PSAK No. 16 (Revisi 2007) perusahaan diperbolehkan memilih metode biaya atau metode revaluasi, sedangkan Peraturan Perpajakan, yaitu Peraturan Menteri Keuangan No.79/PMK.03/2008, metode penyustan aset tetap menggunakan biaya perolehan sesuai Pasal 10 ayat (1) UU PPh Menteri Keuangan. Masalah kewajiban perpajakan yang timbul atas revaluasi aset tetap adalah sebagai berikut:
    1. Nilai hasil revaluasi akan lebih tinggi dari nilai perolehan awal.
      Hal ini disebabkan penilaian aset tetap dilakukan berdasarkan nilai pasar/nilai wajar tersebut yang ditetapkan oleh jasa penilai/appraisal independen yang disahkan oleh Menkeu. Sehingga atas hasil revaluasi ini akan muncul selisih revaluasi aset tetap dari perolehan yang lama.
    2. Hasil revaluasi dikenakan PPh bersifat final sebesar 10% sesuai dengan ketentuan dimaksud pada pasal 5 PMK 79/PMK.03/2008 tentang penilaian kembali aktiva tetap perusahaan untuk tujuan perpajakan.
    3. Pada PSAK No. 13, properti yang digunakan pada operating lease diklasifikasikan dan dicatat sebagai properti investasi, hanya jika sesuai dengan definisi dari properti investasi dan lessee menggunakan fair value model. Sedangkan pada perpajakan Tidak membedakan properti investasi dari aktiva tetap, Pengalihan tanah dan/bangunan dikenakan pajak penghasilan final.
    4. Aset Tak berwujud, contoh item yang tidak diatur dalam peraturan pajak dan oleh karena itu menggunakan SAK sebagai dasar adalah aset tak berwujud. Dalam peraturan perpajakan, aset tak berwujud mengacu ke SAK (dalam hal batasan dan pengakuan) sesuai dengan Pasal 28 UU KUP. Padahal, pengaturan aset takberwujud untuk SAK ETAP dan SAK Umum berbeda. Untuk SAK Umum, aset tak berwujud dapat dihasilkan secara internal (dari proses pengembangan/development) maupun eksternal (membeli lisensi, hak cipta, dll). Untuk SAK ETAP, aset takberwujud hanya yang dihasilkan secara eksternal saja. Perlakuan untuk amortisasi aset takberwujud berdasar UU KUP adalah 20 tahun atau mengikuti klasifikasi UU No.11 mengenai aset, sedangkan berdasar SAK Umum dapat berumur terbatas atau takterbatas, dan berdasarkan SAK ETAP umurnya terbatas.
    5. Fair Value Accounting, seringkali yang ditakutkan dari dampak konvergensi IFRS terhadap peraturan perpajakan adalah mengenai diterapkannya Fair Value Accounting (FVA). Namun, patut dicermati bahwa penerapan FVA atau penggunaan model revaluasi merupakan sebuah pilihan. Entitas boleh memilih akan menggunakan model biaya (historical cost model) atau model revaluasi (menggunakan FVA). Penggunaan FVA yang wajib hanya di kategori instrumen fair value through profit or loss (FVTPL). Selain itu, jika tidak ada marketnya, maka menggunakan valuation technique.
Contoh lainnya yang menjadi perhatian bagi pihak otoritas pajak, konvergensi IFRS yang berimplikasi dengan perpajakan adalah sebagai berikut:
1.       Pada PSAK No. 1, pos pos dalam laporan laba rugi komprehensif, yaitu: beban keuangan, keuntungan atau kerugian dari operasi yang dihentikan diakui secara keseluruhan sedangkan pada perpajakan dilakukan koreksi fiskal atas perbedaan antara akuntansi dan Undang-Undang Pajak Penghasilan.
2.       Pada PSAK No. 7, pengungkapan pihak pihak yang memiliki hubungan istimewa adalah pihak istimewa yang terkait dengan pihak dalam transaksi yang wajar, pengakuan beban selama periode berjalan, klasifikasi pengungkapan atas pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Pada nama entitas induk, jika berbeda dengan entitas anak dan pihak yang mengendalikan. Jika entitas induk maupun pihak pengendali utama menghasilkan laporan keuangan yang tersedia untuk keperluan umum, nama entitas induk berikutnya yang paling pertama melakukannya juga harus diungkapkan. Dari sisi perpajakan semua pihak istimewa harus diungkapkan dengan pengisian lampiran 3A atau 3B pada SPT PPh badan dan membuat TP Documentation sesuai Per 43/PJ/2010.
3.       Pada PSAK No. 10, pengaruh perubahan nilai tukar valuta asing. Pada laporan keuangan mata uang yang digunakan adalah mata uang fungsional digunakan sebagai mata uang pengukuran dan penyajian bisa berlainan dengan mata uang fungsional. Sedangkan pada perpajakan harus menggunakan Rupiah atau US Dollar. 

5.        KESIMPULAN & SARAN
5.1. Kesimpulan
                Terdapat perbedaan antara perpajakan dan IFRS, diantaranya adalah dalam metode perhitungan aset tetap, adanya beberapa pos-pos yang tidak diakui oleh pajak dalam laporan laba rugi komprehensif, pengungkapan pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa, pengaruh perubahan nilai tukar valuta asing, operating lease, dan lain sebagainya.
Selalu ada perbedaan antara standar akuntansi dan peraturan perpajakan. Hal ini dikarenakan tujuan dari akuntansi dan tujuan perpajakan berbeda. Selain itu, prinsip-prinsip dari standar akuntansi dan peraturan perpajakan juga berbeda. Namun walaupun perbedaan antara SAK dan Peraturan Perpajakan tidak akan pernah bisa dihilangkan, sebaiknya regulator perpajakan tetap melakukan tindakan untuk meminimalkan bentang perbedaan antara SAK yang ada saat ini (SAK Umum & ETAP) dengan Peraturan Perpajakan
Konvergensi IFRS tidak memberikan pengaruh  terhadap pelaporan pajak, karena laporan keuangan fiskal mengacu pada aturan pajak (Undang-Undang, Peraturan Menteri Keuangan, Peraturan Direktorat Jenderal, dll) yang berbeda dengan PSAK/IFRS/US GAAP dan sebagainya (kecuali yang tidak diatur dalam perpajakan)
5.2. SARAN
Dengan adanya konvergensi IFRS, semua pihak terkait bisa menyesuaikan perkembangan standar akuntansi dan peraturan perpajakan, yang masing-masing berjalan dengan arahnya sendiri-sendiri.





6.       Daftar Pustaka

-Hove, M. (1990). The Anglo-American influence on international accounting standards: the case of the disclosure standards of the International Accounting Standards Committee. Research in Third World Accounting, Vol. 1, pp. 55-66.
-Hung, M., & Subramanyam, K. (2007). Financial statement effects of adopting international accounting standards: The case of Germany. Review of Accounting Studies,12(4): 623-657.
-Larson, R., & Kenny, S. (1996). Accounting standard-setting strategies and theories of economic development: implications for the adoption of international accounting standards. Advances in International Accounting, Vol. 9, pp. 1-20.
-Leuz, C., & Oberholzer-Gee, F. (2006). Political relationships, global financing, and corporate transparency: evidence from Indonesia. Journal of Financial Economics, 81(2), pp. 411-39.
-Dwi Martani, 2011. Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntansi Publik (SAK-ETAP)
Ikatan Akuntan Indonesia, 2010. Issue Perpajakan dalam Implementasi PSAK yang Konvergen dengan IFRS dan Ketentuan Transisi PSAK. Kongres XI Ikatan Akuntan Indonesia, Jakarta.
-KMK No.1169/KMK.10/1991 tentang Kegiatan Sewa Guna Usaha (Leasing)
-PMK 43/PMK.03/2008 tentang Penggunaan Nilai Buku atas Pengalihan Harta dalam Rangka Penggabungan, Peleburan, dan Pemekaran Usaha
-PMK 96/PMK.03/1996 tentang Jenis-Jenis Harta yang Termasuk dalam Kelompok Harta Berwujud Bukan Bangunan untuk Keperluan Penyusutan
-Roy Iman Wirahardja, 2010. Dampak Konvergensi IFRS terhadap Perpajakan. Kongres XI Ikatan Akuntan Indonesia, Jakarta
-Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
-Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan
-Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009 tentang Pajak Pertambahan Nilai
-Widjaja Tunggal, Amin, 2008. Memahami Internasional Financial Reporting Standards (IFRS). Jakarta : Harvarindo


Back To Top