Oke
gua rasa cukup untuk kata-kata pengantarnya. Kali ini gua bakal nyeritain apa
yang pernah terjadi pada malam minggu gua beberapa waktu yang lalu . Sebuah pengalaman
menyedihkan dan terkesan horror. Jadi buat kalian yang punya penyakit phobia
terhadap cerita serem, sebaiknya kalian siapkan sedikit popcorn dan juga
minuman dingin. *apa hubungannya ya ?*. Gua langsung masuk dalam cerita karena
gua gak mau berpanjang lebar, karena kalau kepanjangan kasian yang cewek dan
kalau kelebaran kasian yang cowok, *jangan ngeres ya*.
Jam 5 sore gak seperti biasanya
gua uda mandi,*biasanya gua gak mandi loh*. Ini semua demi mempersiapkan malam
minggu istimewa yang sudah ada dalam angan-angan gua. Ada 3 orang cewek yang
masuk dalam list cewek yang akan gua ajak jalan, dan cewek yang kurang
beruntung adalah Gia, Luna, dan Tiwi. Mereka lah 3 cewek yang mungkin merasa
sial karena dengan sewenang-wenang masuk dalam daftar gua.
Gua optimis salah satu dari
mereka mau gua ajak jalan, terutama Gia, karena selama ini gua cukup akrab ama
tu anak. Semua persiapan telah selesai dengan sempurna, badan bersih wangi,
dengan dandanan kece ala boy band jaman 90-an, motor sudah terlihat gagah dan
tampan, dompet sudah gemuk walaupun berada di ujung bulan. Pokokny jangan
mereka bertiga, Meriam Bellina pun pasti akan tergeletak saat melihatku, *bukan
karena keren tapi memuakkan*.
Jam 6 tepat, selesai sholat
magrib (karena gua adalah anak alin :*angkatan lima monyet*), gua mulai menebar
pancing ke tiga cewek tadi. Yang pertama gua hubungin adalah Tiwi, dia gua
pilih pertama karena dia yang paling kecil kemungkinannya untuk mau ikut dan
dia adalah junior gua dikampus. Oke mulai lah gua sms.
“malam tiwi”, sms gua
“malam juga kak, napa ya ?”,
balasan dari Tiwi,
“emmm, gini, kakak mau ngajak
adek jalan ni, mau gak ?”
“aduh gimana ya kak, adek
bingung ni ?, balasan tiwi yang mulai menandakan kalo dia bakalan nolak.
“mau donk ya dek, gak usa malu,
walaupun kakak ni senior adek, tapi anggap aja kita temen seangkatan gitu”, gua
coba membujuk
“bukan masalah itu kak, adek
malu kalo diliat temen-temen adek kalo jalan berdua ama kakak, soalnya selama
ini yang jalan ama adek tu cakep-cakep”, balas tiwi.
Dan pprrrraaaaannnnggg,,,
membaca balasan sms dari Tiwi tadi membuat hidup gua serasa berakhir. Gua
merasa hina sehina-hinanya. Tapi sudahlah jangan terlalu lama larut dalam
kegalauan, masih ada 2 orang lagi yang masih bisa di ajak. Kali ini giliran
Luna.
“malam Luna”, sms gua
“malam juga yud, napa ya ? lo
mau ngajakin gua jalan ya ? maaf gua gak mau jalan sama lo”. Balas Luna.
Ppppprrrrraaaannnngggg,,,,,pppprrrrraaaaaaakkkkkk,,, hati gua porak poranda baca balasan sms
Luna, belum sempat gua basa basi, uda langsung di skakmat.
Ok
lupakan Luna, masih ada GIa. Nah ini gua yakin seyakin-yakinnya dia bakalan mau
kalo gua ajak jalan. Tiba-tiba hp gua bordering dan ada sms masuk, gua buka dan
ternyata itu sms darGia. Dan berikut sms dari Gia.
“yud,
kalo kamu mau ngajakin aku jalan, maaf aku gak mau, tapi kalo kamu lum punya
kepikiran untuk ngajak aku jalan, tolong jangan pernah berpikiran kayak gitu
ya”,,,
Itulah
sms dari Gia yang benar-benar membuat hatiku hanya tersisa butiran debu, hancur
sehancur-hancurnya. Gua benar-benar tak memiliki alas an lagi untuk hidup di
dunia ini. Belum gua ngajakin jalan bahkan gua belum ngomong 1 kata pun uda
langsung ditolak dengan sadis dan membabi buta.
Malam
minggu ni jauh lebih horror dibandingkan malam jumat kliwon. Benar-benar
menambah kegalauan gua sebagai jomblo akut. Semoga hal ini tak terjadi pada
kalian kawan. Sudah galau tertimpa tangga. Apa ini dampak dari hari Kartini
yang membuat mereka berpikiran ini saatnya membalas kelakuan para
Kartono-Kartono pembual. Tapi kenapa yang kena adalah gua ? haaah,,, sudahlah,
habis galau terbitlah jomblo.
Labels:
goresanku
Thanks for reading Habis Galau Terbitlah Jomblo. Please share...!
Hmmmm top banget
ReplyDeleteHmmmm top banget
ReplyDelete