-->
Motivasi Menulis

Jumlah 6 Orang, Status Kelaparan


Selamat pagi, siang, sore, malam (tergantung kapan kalian membacanya). Kali ini yang bakalan gua tulis adalah perjalanan gua lintas kota (pengennya si lintas Negara, tapi lum kesampaian). Ini semua bercerita tentang 6 pria tampan, rupawan, dermawan tapi jomblo, yang melakukan perjalanan singkat dari Semarang menuju Pati. Yang menjadi actor disini adalah Hendi, Bagus, Danu, Pratignya, Mansur, dan tentunya Gua (dibaca : Afgan).
Bermulai dari suatu celetupan hangat ditengah kebosanan siang hari oleh Mansur yang membuat rencana mentah* untuk melakukan touring ke kampung halamannya di Pati. Hal ini juga bisa terlaksanakan dikarenakan liburan panjang yang sedang dilakoni dalam menyambut libur Ujian Nasional SMA. Tanpa komando lagi semuanya langsung mengiyakan tanpa dipikir-pikir lagi.
Perjalanan yang kita mulai saat matahari sudah mulai mengantuk ini memang dibuat tanpa ada rencana, tapi justru hal ini yang membuat semuanya terlaksana. Dibandingkan dengan hal-hal lain yang sudah direncakan jauh-jauh namun kandas dihari H. tak banyak memang yang harus disiapkan, hanya 1 set pakaian luar dan dalam dan juga seperangkat jas hujan, perjalanan ini sudah siap dilaksanakan.
Menempuh rambu demi rambu, menyalip satu demi satu motor, perjalanan ini berjalan dengan sangat lancer hingga mulai menemui hambatan yang berakhir dengan manis saat selesai sholat magrib. Tepatnya kordinat saat itu menunjukkan posisi kami sedang berada di Kudus, artinya masih ada setengah perjalanan lagi, atau kurang lebih 1 jam lagi. Masalah disini adalah langit yang tiba-tiba menjadi cengeng hanya karena bulan yang tak kunjung muncul.
Memang si ini belum cukup untuk menghentikan semangat juang para remaja jomblo ini untuk maju menantang hujan, ya itu juga karena kami sudah mempersenjatai diri dengan jas hujan lengkap dengan gambar kupu-kupu di dada.jadi walaupun langit terus mengamuk tapi kami tetap meluncur menuju hajat kami.
Ternyata masalah tak cukup hanya disitu, ini adalah puncak dari tulisan ini. Kuda besi yang ditumpangi Bagus dan Mansur tiba-tiba saja mogok mendadak. Suatu kesialan yang komplikasi, hujan lebat, bengkel pada tutup, larut malam, perut kosong, jomblo pula.
ini dia anggota jomblo tour 2013, harusnya si ada 6 orang,
tapi yang satunya lagi motoin,,,
Untungnya aja mogoknya tepat 11 meter sebelum pom bensin, jadi masih bisa lah untuk sejenak beristirahat di pom sambil mungkin menghangatkan motor yang mungkin sudah menggigil selama perjalanan yang membeku.
Namun hal yang mengherankan adalah tak ada sedikitpun perasaan khawatir dengan kondisi ini. Padahal sudah jelas-jelas salah satu kuda lagi gak bisa jalan. Yang ada hanyalah tawa dan canda yang terus terlontar dalam kedinginan ini. Entah apakah ini adalah factor psikologi jomblo-jomblo bahagia atau mungkin kami memang uda gak punya otak lagi ? yang membuat aku berpikiran apakah kami masih punya otak atau gak adalah kami yang seharusnya tau kalau motor ini mogok gara-gara mesin yang kedinginan tapi malah sibuk mengatur kondisi kaca spion dan sibuk menyalahkan posisi pijakan kaki yang kurang pas sebagai pelaku dalam kasus in. Semua ini gua kembalikan kepada kalian yang menilai apakah kami ini tergolong manusia yang masih punya otak atau gak.
Setengah jam berlalu setelah peristiwa ini dan akhirnya motorpun bisa dinyalakan lagi. Saatnya untuk kembali kejalan yang dingin. Tapi tentu saja sebelum perjalanan dilanjutkan, sesi foto-foto adalah saat yang tak boleh dilewatkan apapun kondisinya.
Kebingungan sempat mengetuk antara memilih lanjut ke Pati atau mampir sejenak untuk mengambil nafas di rumah salah satu teman kamu, Faid yang tinggal di Kudus. Dan sebagai jomblo yangmenganut azaz demokrasi kami melakukan vote dan mendapatkan kesimpulan bahwa untuk malam ini akan mengistirahatkan bokong di rumah Faid.
Tanpa 1,2,3 lagi kami langung menyambungkan komunikasi ke Faid. Ya karena kami gak tau dimana rumahnya,jadi kami meminta untuk dijemput di alun-alun Kudus. Dan sebelum kami berangkat, Bagus sempat mengirimlan BBM ke Faid, dan isi pesan itulah yang menjadi cikal bakal dari judul tulisan ini.
“Jumlah 6 orang, kondisi kelaparan”.

Catatan :
 - Rencana mentah adalah rencana yang diluncurkan secara tiba-tiba tanpa pertimbangan yang matang
-  Apa yang terjadi dalam kisah ini sebaiknya tidak dilakukan saat yang menjadi tempat transit adalah rumah kalian sendiri.


Labels: goresanku

Thanks for reading Jumlah 6 Orang, Status Kelaparan. Please share...!

2 comments on Jumlah 6 Orang, Status Kelaparan

  1. kepada admin yang tidak saya hormati, nama Saya Hendy bukan Hendi. Sekian tanpa terimakasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. maaf untuk hal itu, kami perlu bukti bahwa anda adalah Hendy bukan Hendi,,,

      Delete

Back To Top