Indonesia, negeri yang dikenal sebagai
suatu negeri yang kaya akan budaya dengan ciri khas masyarakatnya yg ramah dan
punya tata karma. Setiap wisatawan mancanegara yang dimintai komentar mengenai
Indonesia pasti mengatakan demikian.
Namun kali ini gue mau menyoroti sedikit
tentang komentar tersebut, terutama dalam kata “tata karma”. Ya, hal itu lah
yang mendasari gue bikin tulisan ini.
Semua ini berawal saat Negara api
menyerang, *eh maaf salah*, maksudnya ini berawal saat kunjungan gue ke kantor
pos di salah satu Kota besar di Indonesia (maaf, gue gak bisa bilang kalo kota
yang di maksud adalah Semarang). Dalam kunjungan Gue tersebut, secara kebetulan
juga ada cewek-cewek bule, mungkin mereka adalah korban pertukaran pelajar.
Gue saat itu masuk dalam antrian ke dua
di belakang seorang mbak-mbak yg sayangnya gue gak sempat kenalan. Nah, saat
itu lah para bule itu datang n langsung menuju meja pelayanan pos. di hati gue
ngomong “ni bule sialan banget langsung nyerobot gitu aja”.
Ternyata apa yg gue umpat tadi salah,
dia yg awalnya gue pikir mau nyerobot antrian ternyata mempersilahkan gue
duluan.
“kamu
tadi, datang duluan kan ? silahkan.” Dengan logat becek khas Cinta Laura.
Ternyata nih bule uda belajar banyak
dari Indonesia, pikir gue. Selidik punya selidik namanya adalah Katty, dan
kayaknya Gue tau kenapa dia bernama Katty, soalnya setiap orang yg ngomong sama
dia seakan lagi ngomong sama Katty (dibaca : ketiak).
Yang jadi masalah adalah, sesaat setelah
gue beranjak dari kantor pos, gue menuju salah satu tempat makan waralaba. Lagi
dan lagi gue harus mengantri. Masalah datang saat seorang ibu-ibu datang dan
langsung menuju ke depan, dan kali ini, ibu yang tak tau diri ini benar-benar
menyerobot antrian.
Gila, uda tua-tua gini gak ngerti juga
ama tata karma. Makanya gue merasa malu dengan apa yang di lakuin ibu tadi.
Indonesia yang dikenal Negara yang menjungjung tata karma malah melakukan hal
yang justru merusak semua itu. Sementara Katty yang lahir dan besar di Negara
yang menganut paham kebebasan malah lebih mengerti tata karma.
Melihat
itu semua, masihkan kita pantas mendapat komentar sebagai Negara yg punya tata
karma. Think again !
Labels:
goresanku
Thanks for reading Malu Endonesa. Please share...!
0 Komentar untuk "Malu Endonesa"