Holla, selamat pagi, siang, sore
atau malam, tergantung di zona waktu mana kalian membaca postingan gua. Kali ini
gua bakalan posting mengenai apa yang gua dan para mahasiswa usia senja hadapin,
yaitu tentang skripsi. Dalam postingan gua kali ini, gua mau sedikit berbagi
mengenai sudut pandang gua dalam melihat kayak gimana sih sebenarnya skripsi
tu. Mungkin bagi yang uda ngalamin pasti uda punya pendapat sendiri, dan yang
lum ngadapin atau uda diujung mata, mungkin postingan gua ini bisa jadi
jembatan dikit lah buat kalian kenalan sama yang namanya skripsi.
Yang mau gua kenalin ke kalian
adalah bahwa skripsi tu sebenarnya punya sifat yang identik dengan yang namanya
cinta. Nah, kalo ngomongin tentang cinta pastinya uda pada hafal banget kan,
makanya biar gampang dimengerti makanya dalam postingan ini gua coba
ngebandingin antara skripsi dan cinta. Selain tentang cinta, gua juga ada
nyenggol dikit tentang fenomena-fenomena yang dihadapi mahasiswa semester senja
selama ngadepin skripsi. Hmm, sebenarnya yang gua posting kali ini adalah
bersumber dari kicauan-kicauan ngawur gua di path. Nah, langsung aja kita masuk
ke beberapa kicauan gua tentang skripsi. Cekidot:
Untuk yang pertama, kita buka dengan problematika yang
dialami para mahasiswa senja ini:
“Problematika semester
senja. Dating ke perpus, ngambil buku yg banyak, tumpukan bukunya difoto,
dipload di instagram dikasih caption “semangat demi wisuda”, habis itu bukunya
dibalikin lagi.”
Hmm, ngaku aja deh yang pernah ngalamin ini. Ke perpus cuma buat
fotoin bukunya doank biar bisa pamer lagi belajar. Hehe
Nah, untuk yang berikutnya agak sedikit miris ni,
“Gak pernah dikejar-kejar. Sekalinya ada, yg ngejar deadline skripsi”
Duh, nasib yang jomblo ya gini, hehe
Oke lanjut lagi,
“Di skripsi lebih
mudah menjelaskan hipotesis yg diterima daripada yg ditolak. Begitu juga dalam
cinta, lebih mudah memberikan penjelasan saat kita menerima cinta orang lain
daripada saat kita menolaknya dimana kita membutuhkan banyak alasan untuk tak
menyakitinya.”
Bener kan, kalo mau nolak tu harus banyak mikirin alasan
yang sebisa mungkin gak nyakitin dia, walaupun sebenarnya ditolak aja uda cukup
nyakitin.
Next,
“Skripsi itu selalu
benar, kalo dia salah itu karna kamu yg salah. Ya sama kayak cewek la.”
Ya skripsi dan cewek, 2 hal yang gak mungkin disalahin.
Lanjut lagi,
“Kata tsubasa “bola
adalah teman”. Kalo kata ku “skripsi adalah teman”, dan seperti pada umumnya
teman juga ada yg sering nyusahin, skripsi adalah contoh teman yg sering
nyusahin.”
Ya gitu, kadang emang ada temen yang sering nyusahin, iya
gak?
Next,
“Skripsi tanpa revisi
tu kayak makan di warteg tapi yg jualannya orang padang. Aneh aja gitu.”
Ya emang agak aneh aja kalo bikin skripsi tapi gak ada revisian,
hehe
Lanjuuuttt,,,
“Seperti skripsi,
dalam cinta pun ada teori agensi. Dalam hal ini kita adalah pihak agen yg
menjalani suatu hubungan, sedangkan principal adalah orang tua yg menjalankan
fungsi kontrol terhadap jalannya hubungan kita.”
Nah, anak ekonomi paham banget ni soal teori agensi. Intinya
peran orang tua tu cukup kuat dalam kelancaran hubungan.
Masih ada lagi,
“Seperti skripsi,
diawal suatu hubungan cinta kamu bebas membuat hipotesis bahwa hubunganmu akan
berjalan lancar, namun hasil akhir kadang menyatakan hipotesis ditolak.”
Ya kadang hasil akhir tak sesuai dengan harapan, L
Next,
“Seperti skripsi,
dalam cinta pun ada hal yg berpengaruh namun negatif. Misalnya saja ego yg
terbukti berpengaruh signifikan negatif terhadap kelangsungan hubungan, karna
semakin besar ego maka akan semakin kecil kemungkinan hubungan itu bisa
berlangsung lama.”
Ya, memang ada beberapa hal yang dapat merusak hubungan,
semisal ego yang ketinggian.
Lanjut lagi,
“Seperti skripsi,
cintapun ada hal yg mempengaruhinya. Misalnya, kenyamanan yg terbukti
berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan memilih pasangan.”
Ahh, kenyamanan tetap jadi alasan untuk memilih pasangan.
Next,
“Seperti skripsi,
cinta juga perlu melihat pendapat dan teori orang lain. Tapi tetap, hasil akhir
kamu yg menentukan.”
Dengerin orang perlu, tapi harus ditelaah dulu, and hasil
akhirnya tetap kamu yang ngambil keputusan.
Once again,
“Ibarat skripsi, cinta
juga kadang perlu revisi bahkan sampai ada yang ganti topic (dibaca: pasangan)”
Ya, gitu kalo emang uda banyak hal yang harus dirubah and
gak sesuai lagi, mungkin emang harus diganti.
And the last,,,
“Skripsi dan cinta
adalah hal yang identik, sama-samaa butuh diperhatiin, butuh diperjuangin,
perlu waktu untuk mendapatkan hasil yang diharapkan.”
Intinya adalah skripsi dan cinta adalah hal yang emang harus
lo perjuangin dan dalam perjalanannya pasti bakalan banyak cobaan yang bakalan
lo hadapin. Keep calm aja, semuanya pasti lo bisa hadapin karna lo punya Tuhan
yang selalu ada buat lo.
Oke, uda paham kan skripsi tu kayak
gimana. Bikin skripsi emang kadang nyebelin, tapi jalanin aja dengan ikhlas. Oke,
sekian aja ni buat postingan gua kali ini. Dan, sebagai penutup gua mau minta
doanya ni biar skripsi gua cepat kelar. Aamiin.
Labels:
skripsiku pacarku
Thanks for reading Skripsi dan Cinta tu Identik. Please share...!
0 Komentar untuk "Skripsi dan Cinta tu Identik"