-->
Motivasi Menulis

Keresahan Hari Kartini

      Selamat pagi, siang, sore ataupun malam, tergantung dizona mana kalian membaca postingan gua ini, yang penting kalian gak berada dizona diman hubungan kalian digantungin. Sebelumnya gua mau mengucapkan selamat hari Kartini bagi kalian para wanita luar biasa terutama yang sempat mewarnai hidup gua, eeaaa.  Dan postingan gua kali ini berkaitan dengan perayaan hari Kartini.



      Hari Kartini merupakan hari dimana para wanita merasa terlahir kembali, dimana mereka merasa mereka memiliki kuasa penuh terutama terhadap para pria, persis saat mereka lagi PMS dimana saat itu adalah masa terhebat bagi wanita dan masa terkelam bagi pria. Di hari Kartini, wanita begitu mendapat perlakuan yang sangat special, dimana hal itu tak pernah didapat oleh pria.

      Sebenarnya ada hal yang sedikit bikin seret otak gua dari makna hari Kartini. Selama 21 tahun masa bakti gua di dunia ini, yang gua tangkap dari hari Kartini adalah dimana para wanita meminta “persamaan” hak. Nah yang perlu kita pertegas adalah kata “PERSAMAAN”, karena yang terjadi adalah mereka justru gak mau disama-samain, kalo mereka memang minta persamaaan kenapa saat kita sedikit nyamain mereka dengan mantan kita, mereka malah ngamuk, lalu apa arti permintaan “PERSAMAAN” itu. Dan kalo uda kayak gini siapa yang salah? Walaupun sebenarnya jawabannya adalah cowok, ya cowok selalu salah.

      Selain itu, dewasa ini mulai terjadi pergeseran makna perjuangan yang dicetuskan oleh ibu kita *ciiie kita*, dulu ibu Kartini mencetuskan sebuah perjuangan yang dimuat dalam buku “Habis Gelap Terbitlah Terang”. Namun, yang terjadi saat ini adalah cewek “Pergi Masih Gelap Pulangnya Uda Terang”. Dan gua Tanya lagi, sebenarnya apa yang salah ? dan jawabannya masih sama, yang salah adalah cowok, karena cewek pasti akan memberi alasan, “kan kami kayak gitu karena ngikutin cowok kami”.

      Hal lain yang gua rasa bakal menghianati perjuangan ibu Kartini adalah munculnya fenomen cabe-cabean dan juga jilboobs. Ya fenomena yang tentunya menyayat hati tapi terkadang lumayan buat cuci mata *ups sori dibajak*. Ibu Kartini yang gua liat di foto-foto terlihat begitu anggun dan sopan dan begitu menjungjung kehormatannya sebagai  wanita. Coba bandingakan dengan dua fenomena tadi dimana cewek-cewek dengan bangganya memperlihatkan bagian lekuk tubuhnya yang dapat mengundang pikiran jahat para pria, dan kali ini lagi-lagi pasti cowok yang salah apabila sampai memenuhi undangan itu.


      Ya, itu tadi sedikit keresahan yang menggantung dipikiran gua tentang adanya pergeseran makna dalam menanggapi perjuangan Kartini. Terlepas dari semua citra negative yang mungkin tergambar dalam postingan gua kali ini, gua tetap merasa bahwa wanita adalah mahluk yang paling luar biasa di dunia ini, mereka perlu diperlakukan dengan sangat istimewa. Dan buat para cewek tolong jangan menyalahgunakan perlakuan istimewa itu. Wassalam.
Labels: goresanku

Thanks for reading Keresahan Hari Kartini. Please share...!

0 Komentar untuk "Keresahan Hari Kartini"

Back To Top